Sunday, June 6, 2010

Siluet Senja

Cinta adalah rasa di jiwa
bilakah ia kan bermakna?
Dalam alunan sikap yang mengalah
tuk menyimpan hasrat meski tak parah
Menunggu seribu tahun pun
rasa itu kan tetap ada Untukmu…

Kebisuan yang menjelma
menumbangkan asa dan cinta
Dalam gairah prasangka
seakan hadir tak bermakna
Mengerti pun aku diam
dalam galau kesendirianku…

Kuingin jadi bagian dari hatimu
tak peduli apa jua yang harus kupertaruhkan
Tapi semakin ku gapai dan ingin kugenggam
bayangmu semakin menghilang
Menyisakan hampa di kalbu
kala diri kalut dalam bisu
Terjelma dalam asa yang hampir patah…

Bayangmu hadir disela bayang yang lain
Aku tergeragap dalam ilusiku
menanti waktu yang mencumbu
Lelah hati ini tak kuasa tuk pahami
Rasa yang semakin meradang
terkenang engkau yang semakin menghilang…

Di kebimbangan yang menuaikan asa dalam penantian
Seribu paranoia membisikkan kepedihan hati
kutanggalkan antara onak berduri
kepercayaan abadi
walau tertinggal hidup pun takan peduli

Rindu pun kembali hadir
bawa seribu nuansa dalam melodi
Menunggu jembatan kasih
terkuak iris kenangan meraup bahagia
di sela rinai tangis dan tawa

Adamu hadir disini...
tapi apa mungkin menyimpan
dua rindu dalam satu wadah?
Terluka palung kalbu ini

adakah hadirmu tuk pahami yang aku tempuh?
Jangan halangi hanya iringi
tapak-tapak kecilku
Yang mengeja untaian makna cinta…

No comments:

Post a Comment